Pep Guardiola bakal masuk daftar pelatih elite di Liga Champions usai membawa Manchester City lolos ke final. Setelah penantian panjang selama satu dekade, akhirnya Pep Guardiola kembali mencicipi partai final Liga Champions 2020 2021. Pep Guardiola berhasil mengantarkan Manchester City ke partai puncak Liga Champions usai menyingkirkan finalis musim lalu, Paris Saint Germain (PSG).
Bermodalkan kemenangan 2 1 pada pertemuan perdana di Paris, Man City menyambut Paris Saint Germain (PSG) di Etihad Stadium penuh determinasi pada laga leg kedua semifinal. Bermain di Etihad Stadium, Selasa (4/5/2021) atau Rabu (5/5/2021) dini hari WIB, The Citizens sukses membekuk PSG dengan skor 2 0. Dua gol kemenangan Man City atas Les Parisiens diborong oleh winger asal Aljazair, Riyad Mahrez.
Riyad Mahrez mencetak dua gol yang tercipta pada menit ke 11 dan 63'. Kemenangan 2 0 atas PSG membuat Man City lolos ke final dengan agregat 4 1. Ini menjadi final pertama bagi Man City setelah beberapa tahun selalu gagal melenggang ke final Liga Champions.
Pencapaian tertinggi mereka adalah semifinal pada musim 2015 2016. Sementara itu pelatih mereka, Pep Guardiola tengah diambang rekor baru di Liga Champions. Dilansir BolaSport.com dari laman resmi UEFA, Pep Guardiola bakal menjadi pelatih keenam yang sukses merengkuh trofi Liga Champions bersama dua klub berbeda.
Pelatih asal Spanyol tersebut bakal masuk dalam daftar pelatih elite yang sudah lebih dulu merajai di Liga Champions bersama dua klub berbeda. Guardiola bakal sejajar dengan nama nama seperti Carlo Ancelotti, Jupp Heynckes, Jose Mourinho, Ottmar Hitzfeld, dan Ernst Happel. Namun, syaratnya Guardiola harus bisa memenangkan partai final musim ini yang digelar pada 29 Mei mendatang di Istanbul.
Terakhir kali Guardiola tampil di final Liga Champions ketika membantu Barcelona menjadi juara pada musim 2010 2011. Waktu itu, Guardiola mengantarkan Barcelona juara usai melibas Manchester United dengan skor 3 1 di final. Sejauh ini pelatih berusia 50 tahun tersebut telah mengantongi dua trofi Liga Champions.
Itu semua ketika Guardiola menjadi pelatih El Barca selama tiga tahun. Kini, peluang Guardiola untuk menambah trofi Si Kuping Besar terbuka lebar. Pasukannya hanya menunggu lawan mereka di partai final antara Chelsea dan Real Madrid.