Mitos mengatakan jika penderita diabetes tidak disarankan untuk melakukan olahraga. Konon dapat menimbulkan efek yang tidak baik. Menanggapi isu tersebut, dr Adeputri Tanesha Idhayu, Sp. PD mengatakan jika hal itu tidaklah benar. Bahkan, olahraga termasuk satu dari lima pilar tata laksana diabetes. Pasien malah wajib berolahraga.
Hanya, menurut dia, jenis olahraga tentu berbeda dengan mereka yang tidak mengidap diabetes. "Kami menyarankan untuk olahraga jenis ritmik. Misalnya jalan pagi, joging, berenang, bersepeda dan lainnya," katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Selasa (20/4/2021). Di sisi lain, dr Ade juga menyarankan untuk penderita diabetes tidak memilih olahraga yang banyak menghentak. Seperti sepak bola tenis, bulu tangkis dan sebagainya.
Kemudian sebelum olahraga, perlu diperhatikan juga kadar gula darahnya. Jika kadar gula darah kurang dari 100 lalu dibawa berolahraga, dikhawatirkan berisiko hipoglucemia. Dampak dari hipoglucemia bermacam macam. Misalnya berkeringat, pusing, rasa lapar berlebihan, pingsan hingga koma. Namun jika kondisi kadar gula di atas 250, makan tidak disarankan untuk berolahraga terlebih dahulu.
"Karena resiko banyak berkemih sehingga berkeringat cukup banyak. Dapat pula menyebabkan dehidrasi hingga pingsan," katanya lagi. Jadi sebelum berolahraga, pastikan kondisi gula terkontrol. Jika ada keluhan sebelum olahraga dr Ade menyarankan untuk dicek terlebih dahulu. Selain itu olahraga disarankan tidak menggunakan intensitas yang cukup tinggi serta berlebihan.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.